Masyarakat kembali dihebohkan dengan penemuan fosil yang diduga tulang hewan
purbakala yang terkubur di tanah Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten
Grobogan, Jawa Tengah.
Tak seperti penemuan-penemuan fosil sebelumnya, kali ini pandangan mata kita
dibuat tercengang dengan penemuan fosil gajah raksasa yang diperkirakan masih
utuh seluruh bagian kerangka tubuhnya.
Di area persawahan warga setempat itu, di kedalaman sekitar 1,5 meter
ternyata terpendam beberapa bagian fosil gajah yang diyakini merupakan gajah Stegodon. Gajah yang diklaim hidup pada 1,2
juta tahun silam.
Warga yang tengah berupaya membuat sumur tak sengaja melihat bagian tulang
gajah yang diperkirakan berukuran 2-3 kali lebih besar dibanding gajah saat
ini. Warga pun selanjutnya melaporkan penemuan itu kepada pemerintah desa
setempat.
"Pekan lalu penemuannya. Dan, mulai minggu ini kami gencarkan
penggalian. Subhanallah, pagi ini hasilnya sangat menakjubkan. Tulang-tulang
gajah itu masih utuh meski baru terlihat sebagian," ungkap Kepala Desa
Banjarejo, Ahmad Taufik kepada Opsindo.xyz, Senin (12/6/2017) pagi.
Menurut Taufik, penemuan fosil hewan purba ini adalah yang kesekian kalinya
setelah sebelumnya secara bertahap sisa-sisa makhluk hidup yang membatu itu
juga bermunculan di Desa Banjarejo.
Hanya saja, penemuan fosil kali ini adalah yang terfantastis mengingat
bagian tulang yang ditemukan masih utuh dan juga masih dalam satu lokasi
penggalian.
Penemuan fosil gajah yang dipercaya masih satu bagian
tubuh itu berupa sepasang gading, sepasang kaki depan, sepasang kaki belakang,
tulang belakang dan tulang rusuk. Fosil itu posisinya masih terpendam sebagian.
"Ini adalah sejarah Banjarejo. Fosil gajah purba dan utuh. Sepasang gading
diperkirakan panjangnya hampir 4 meter dan kaki belakang bagian bawah
panjangnya 1,5 meter. Bagian lain menyusul dan akan segera digali hingga di angkat
ke permukaan. Semua menunggu lampu hijau dari pemerintah," kata Taufik.
Sementara itu, tim Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran mendatangi Desa Banjarejo, Kecamatan
Gabus, Kabupaten Grobogan, Senin (12/6/2017) siang.
BPSMP Sangiran berencana menggelar penelitian
lapangan terkait penemuan fosil gajah di Desa
Banjarejo.
Kepala Seksi Perlindungan BPSMP Sangiran, Budi Sancoyo, menuturkan, dari tahap
awal pengamatan pihaknya, cukup dipastikan bahwa fosil gajah ini adalah gajah Stegodon. Namun pihaknya masih harus
melengkapi data penunjang lain melalui riset selanjutnya.
Menurut dia, sedikitnya ada tiga generasi gajah yang hidup dan berkembang di
Indonesia, yaitu Mastodon, Stegodon, dan Elephas.
Mastodon diperkirakan datang ke Pulau Jawa sekitar 1,5 juta tahun lalu dari
temuan fosil di daerah Bumiayu dan Sangiran.
Menyusul Stegodon pada 1,2 juta tahun silam, lalu
Elephas sekitar 800.000 tahun lampau. Di Indonesia, jenis terakhir itu masih
tersisa di Pulau Sumatera dengan nama modern Elephas Maximus.
"Kami pastikan ini fosil karena yang dulunya organik menjadi anorganik.
Dan, bentuknya memang gajah. Kemungkinan besar ini adalah gajah Stegodon, namun kami akan mengkaji lagi. Desa
Banjarejo memang menyimpan sejarah era purba," terangnya.
Dijelaskan Budi, pada tahap awal penelitian, pihaknya akan melakukan
dokumentasi baik melalui foto dan lukisan. Setelah itu, sambung Budi, pihaknya
akan melaksanakan upaya penyelamatan fosil.
"Kami akan menggelar riset selama tiga hari dan mengolesi fosil dengan
bahan kimia untuk memperkuat fosil agar terhindar dari kerusakan. Kami juga
akan tutup dengan terpal, karena upaya pengangkatan masih belum bisa kami
lakukan secepatnya. Perlu pengkajian matang. Kami akan gandeng Pemkab Grobogan
juga," jelas Budi.
Beberapa tahun ini, masyarakat Kabupaten Grobogan dihebohkan dengan fenomena
penemuan fosil-fosil hewan purbakala serta benda-benda yang diklaim
sebagai bukti peninggalan kerajaan di Desa Banjarejo.
Sejauh ini tercatat sudah terkumpul sebanyak 1.100 patahan fosil dari 15
jenis hewan purbakala mulai dari gajah, kudanil, badak, rusa, serigala,
kura-kura, buaya, sungai, siput, kerang, kerbau dan sebagainya.
0 komentar:
Post a Comment